Senin, 08 Juni 2009

Dekom: Saham Elnusa terlalu mahal Direksi Pertamina diminta menghitung dengan benar


JAKARTA: Dewan komisaris PT Pertamina (Persero) secara resmi menolak keinginan kuat direksi BUMN migas itu untuk menambah porsi 37,67% saham PT Elnusa Tbk karena harganya terlalu mahal.

Kementerian BUMN, wakil dari pemegang saham Pertamina, malah meminta direksi perseroan itu segera menjual seluruh saham Elnusa jika gagal membeli 37,67% atau 2,71 miliar saham dari PT Tri Daya Esta pada harga likuidasi yaitu di kisaran Rp290 per saham. Pertamina kini menguasai 41,67% saham atau 3 miliar saham Elnusa.

"Dekom Pertamina telah melayangkan surat yang intinya menolak keinginan kuat sebagian direksi untuk meningkatkan kepemilikan saham di Elnusa. Selain di luar bisnis inti Pertamina, sebagian besar pendapatan usaha Elnusa berasal dari proyek Pertamina," ujar eksekutif yang mengetahui transaksi itu kepada Bisnis pada akhir pekan lalu.

Vice President Communications Pertamina Basuki Trikora Putra saat dimintai konfirmasi menuturkan semua rencana penambahan modal di Elnusa masih dalam proses. Jajaran direksi Pertamina tidak akan memberikan keterangan ke publik seputar rencana tersebut.

Jika Pertamina berkeras membeli saham Elnusa pada harga Rp450 per saham, premium 28,57% dari harga wajar Elnusa di level Rp350, sehingga Tri Daya diuntungkan Rp100 per saham atau Rp271,1 miliar.

Penasihat hukum Tri Daya Sudiotomo Kartohadiprodjo Noorcahyo menuturkan belum membicarakan mengenai harga jual saham Elnusa. Pada pekan ini proses penawaran pembelian saham dimulai.

"Kami sama sekali belum pernah membicarakan harga saham, termasuk potensi yang diperoleh dari penjualan saham tersebut," tuturnya.

Harga saham Elnusa di pasar meroket terangkat rumor penjualan saham Elnusa yang kabarnya akan dibeli di level Rp300-Rp450 per saham.

Pada 2 bulan terakhir, saham perusahaan jasa infrastruktur pertambangan dan migas itu meroket lebih dari 130%, padahal siapa pun pembelinya tidak wajib melaksanakan penawaran tender, sehingga tidak menguntungkan bagi pemegang saham publik.

Saham Elnusa pada akhir pekan lalu ditutup di posisi Rp390 per saham, turun 1,29% dari penutupan hari sebelumnya Rp395 per saham. Harga penutupan pada Jumat pekan lalu jauh di atas nilai wajarnya.

Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu menuturkan pemerintah menyerahkan rencana pembelian Elnusa secara business to business. "Itu akan diselesaikan secara business to business.

Namun, Pak Menteri [Meneg BUMN Sofyan A. Djalil] meminta Pertamina menghitung dengan benar harga saham Elnusa yang akan dibeli," ujarnya.

Masukkan penawaran

Direktur Investment Banking Bahana Securities Eko Yuliantoro pekan lalu menuturkan Pertamina, konsorsium Northstar Pacific Partners Ltd dan Saratoga Capital, dan konsorsium Ciptadana Capital pada Jumat pekan lalu, batas akhir final bid, memasukkan dokumen pembelian saham Elnusa.

Sumber Bisnis lainnya menambahkan Pertamina tidak memasukkan harga penawaran, tetapi malah memberi bid bond, dana jaminan, senilai US$2 juta atau setara dengan Rp20 miliar.

Northstar dan Saratoga, katanya, memberikan harga penawaran Rp450 per saham, sedangkan harga dari Ciptadana di level Rp315 per saham.

CEO Saratoga Capital Sandiaga S. Uno membenarkan telah memasukkan harga penawaran terakhir. Namun, dia tidak bersedia merinci harga penawaran itu.

Dia juga membantah kabar yang menyebutkan sebagian pembelian saham Elnusa akan dibayar dengan aset milik Northstar. "Kami tidak memiliki rencana pembayaran dengan menggunakan aset. Itu kabar yang ingin memojokkan kami," tuturnya.

Berdasarkan riset yang dirilis oleh PT Mandiri Sekuritas pada 4 Juni, harga penawaran dari calon pembeli Rp300-Rp450 per saham mencerminkan estimasi PER 2009 sebesar 10,8-16,2 kali.

Transaksi penjualan saham Elnusa tidak memengaruhi kinerja fundamental Elnusa, tetapi kisaran harga penawaran itu terlalu tinggi dari harga wajar yaitu Rp350 per saham.

Mandiri Sekuritas memperkirakan PER saham Elnusa tahun ini mencapai 14 kali dan 10,4 kali pada tahun depan. Estimasi laba bersih per saham perusahaan itu tahun ini sebesar Rp28 dan Rp37 pada tahun depan.

Jika mengacu pada dua valuasi itu, harga saham Elnusa tahun depan diperkirakan mencapai Rp392 per saham dan Rp385 pada tahun depan.

Sekuritas lokal itu mengungkapkan penjualan 49% saham PT Infomedia Nusantara kepada PT Multimedia Nusantara, anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, senilai Rp598 miliar. Nilai itu mencerminkan valuasi PER 2008 sebesar 11 kali, di bawah estimasi PER Elnusa tahun ini 14 kali.

Infomedia merupakan penyumbang 31% dari laba sebelum pajak Elnusa pada tahun lalu.

"Penjualan saham itu berarti Elnusa akan kehilangan sumber laba yang signifikan ke depan," ungkap riset itu.

Riset itu mengungkapkan Elnusa mendapat beberapa kontrak baru untuk bisnis hulu yang terintegrasi senilai US$87,5 juta atau 54,6% dari target tahun ini sebesar US$160 juta.

Nilai dari sebagian proyek itu akan masuk pendapatan Elnusa tahun ini atau sebesar US$186 juta, termasuk perpanjangan kontrak, yang masih sesuai dengan rencana.

Mandiri Sekuritas memangkas rekomendasinya terhadap saham Elnusa dari beli menjadi netral. (bambang.jatmiko@bisnis.co.id/wisnu. wijaya@bisnis.co.id)

Oleh Bambang P. Jatmiko & Wisnu Wijaya
Bisnis Indonesia



Comments :

0 komentar to “Dekom: Saham Elnusa terlalu mahal Direksi Pertamina diminta menghitung dengan benar”

Posting Komentar

Berita Terbaru


free counters

VISITORS


Blog Archive

 

Copyright © 2009 by FINANCIAL dan BURSA